Salah satu pengrajin krombong di desa Ngablak adalah Pak Katam. Pak Katam telah 2 tahun berprofesi sebagai pengrajin krombong. Asal mula pembuatan krombong plastik adalah karena krombong bambu tidak bisa tahan lama, maksimal 3 bulan sedangkan krombong plastik bisa tahan 1 tahun bahkan lebih. Pembuatan krombong terinspirasi dari Pak Ismun, pengrajin Krombong dari Sawitan Magelang.
Dalam 1 hari hanya bisa diproduksi 1 buah krombong. Dalam melakukan pekerjaannya, Pak Katam dibantu oleh puteranya. Pagi hari saat anaknya sekolah, Pak Katam menganyam plastiknya. Saat sore hari setelah anaknya pulang dari sekolah, anyaman yang telah selesai dianyam dibentuk menjadi keranjang.
Bahan baku plastik yang digunakan Pak Katam didapat dari Sawitan, Magelang. Biasanya dalam bentuk lembaran berukuran 2 x 40 cm. Pak Katam membeli bahan baku sebanyak 1-2 kwintal seharga Rp 650.000,00/kwintal. Plastik ini digunakan untuk menganyam keranjang, sedangkan untuk kerangkanya digunakan kayu pohon nangka yang dibeli dari Kedawung dengan harga Rp 30.000,00. Pak Katam tidak menjual krombong buatannya di pasar tetapi pembeli yang datang ke rumah Pak Katam. Umumnya, Pak Katam menjual krombong seharga:
30 x 30 cm = Rp 90.000,00
34 x 34 cm = Rp 120.000,00
40 x 40 cm = Rp 140.000,00
50 x 50 cm = Rp 170.000,00

