Gula jawa merupakan salah satu home industri yang cukup banyak terdapat di desa Ngablak. Salah satu home industri yang ada adalah milik Ibu Ismaryati di dusun Purwosari. Ibu Ismaryati sudah 21 tahun menekuni usaha gula jawa, yaitu sejak tahun 1989. Resep gula jawa beliau peroleh dari mertuanya.
Menurut Ibu Ismaryati, proses pembuatan gula jawa adalah sebagai berikut : hasil sadapan nira kelapa yang telah disadap dari sore diambil pagi hari. Bapak bertugas mencari air nira kelapa. Air nira didapat dari pohon kelapa dari berbagai tempat. Air nira kelapa yang didapat dididihkan dan ditambahkan dengan sedikit kelapa parut. Parutan kelapa yang ditambahkan harus kelapa segar jangan ampas kelapa. Hal ini disebabkan karena ampas kelapa akan mengakibatkan bumping (gelembung adonan) tidak mau turun. Adonan gula diaduk terus sampai adonan mengental. Setelah mengental, adonan gula dikecek yaitu proses mengocok adonan. Tujuan proses mengecek adalah untuk mempercepat proses pengeringan adonan gula. Dalam proses pembuatannya, masih secara tradisional yaitu dengan menggunakan kayu bakar.
Dalam satu hari, Ibu Ismaryati bisa memproduksi gula jawa sebanyak 10 kg yang dibuat pada saat pagi dan sore hari. Dalam sekali pembuatan, dibutuhkan waktu selama 6 jam, mulai dari pendidihan air sadapan kelapa sampai gula dicetak dan kering. Selama ini gula jawa yang diproduksi dijual ke warung bu Bakri. Bu bakri menjadi penampung gula jawa dari berbagai home industry dari berbagai desa di kecamatan Srumbung. Transaksi yang terjadi antara produsen dengan konsumen adalah ada barang ada uang asal konsumen sedang ada uang. Tetapi kalau sedang tidak ada uang, maka produk dititipkan di warung. Harga jual gula jawa dari produsen adalah Rp 8.500/kg.
No comments:
Post a Comment