Saturday, August 21, 2010

Tempe

Tempe merupakan makanan favorit semua warga desa Ngablak. Salah satu produsen tempe di desa Ngablak adalah Ibu Karti yang bertempat tinggal di dusun Purwosari. Ibu Karti mulai mempelajari pembuatan tempe sejak berumur 10 tahun sampai sekarang umur 80 tahun.
Proses pembuatan tempe sebagai berikut : Bahan utama pada pembuatan tempe adalah kedelai. Kedelai kering direndam pada air panas selama 1 hari 1 malam. Hasil rendaman direbus sampai mendidih. Lalu direndam lagi dengan air hangat selama 2 hari. Tujuan direbus dan direndam adalah untuk membuat kedelai lunak dan mudah dipecah. Kedelai dipecah lalu dikukus lagi. Setelah itu, kedelai diberi ragi tempe Rhizopus oryzae lalu dibungkus dengan daun pisang selama 2 hari dimana dalam 1 hari 1 malam tempe dimasukkan dalam kaleng yang tertutup rapat lalu dibuka kalengnya dan diletakkan di tempat terbuka. Dahulu, ragi tempe yang digunakan dibuat dari daun waru yang diparut lalu dimasukkan kedelainya lalu dibungkus.
Tempe yang diproduksi dijual ke warung-warung biasanya warung milik bu karti atau pasar Ngepos. Selama ini, ibu belum pernah menjual tempe olahannya di pasar Srumbung. Ibu menjual tempe per biji harganya Rp 200,00. Dalam 1 kg berisi 55 biji sehingga harganya Rp 11.000,00. Dalam sehari ibu biasa memproduksi tempe sebanyak 5 kg.

No comments:

Post a Comment